Kekeliruan Wahabiyah Tentang Shalawat Nariyah

Kekeliruan Wahabiyah Tentang Shalawat Nariyah

KEKELIRUAN KAUM WAHABIYAH TENTANG SHALAWAT AN-NARIYAH,

Mengenal Asal Shawalat An-nariyah
   Sholawat An-nariyah merupakan rangkaian sholawat  berisi kalimat TAWASUL, Konon, berkat bimbingan Rasulullah, Syekh Imam Muhammad Abdul Wahab At-Tazi Al-Maghribi, seorang wali yang tinggal di Maroko pada abad pertengahan beliaulah yg merangkai sholawat ini.

Ada banyak nama yang diberikan pada sholawat ini. Diantaranya, sholawat nariyah, yang dipopulerkan oleh penduduk Maghribi, berarti Shalawat api, karena sifatnya yang mustajab. Segala hajat akan segera terkabul, laksana jerami yg terbakar kobaran api. Sholawat ini juga dinamakan Tafrijiyyah, yang berarti melapangkan kesulitan; Kamilah, yang sempurna, kata ini dikutip dari isi sholawat ini sendiri. At-Taziyah, diambil dari nama Muallif pertamanya yakni Syekh Imam Muhammad Abdul Wahab At-Tazi Al-Maghribi. Qurthubiyyah, diambil dari nama Imam Qurthubi, sebagai salah satu nara sumber yang paling banyak meriwayatkan sholawat nariyah,  Demikian menurut Sayyid Muhammad Haqqin Nazili dan Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam kitabnya,  Afdhalus Sholawat 'ala Sayyadis Sadat

TEK SHALAWAT NARIYAH DAN MAKNA NYA


اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ وَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ


Artinya :Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan pelantara beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.

INTI MASALAHNYA ADALAH PENAFSIRAN LAFADZ BIHI (بِهِ) DAN MAKNA HURUF BA. HINGGA MEREKA MENGATAKAN SYIRIK BAGI SI PEMBACA  SHALAWAT NARIYAH,

Penafsiran Lafadz  (بِهِ) menurut mereka kaum WAHABIYAH diikuti dengan dalil dalil yang mereka pahami:

تنحل به العقد وتنفرج به الكرب وتقضى به الحوائج و تنال به الرغائب 







  • Segala ikatan dan kesulitan bisa lepas dengan Nabi Muhammad r (تنحل به العقد)
  • Segala bencana bisa tersingkap dengan Nabi Muhammad r (وتنفرج به الكرب)
  • Segala kebutuhan bisa terkabulkan dengan Nabi Muhammad r (وتقضى به الحوائج)
  • Segala keinginan bisa didapatkan dengan Nabi Muhammad r (و تنال به الرغائب)


  • Inilah 4 kalimat ini yg menurut Mereka menjadi akar kesyirikan, dengan didasari firman Allah SWT :

    قُلْ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا “

    Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku tidak memiliki kemampuan untuk menghindarkan kalian dari bahaya dan tidak pula mampu memberi kebaikan pada kalian.” (QS. Al Jin:21)

    Dengan demikian, mereka mengambil pandangan yang kontroversi,  bahwa tawsul kepada Allah melalui pelantara nabi SAW mereka katakan Syirik dan tidak di syariatkan oleh ajaran agama, Begitu halnya sholawat An nariyyah menurut pandangan mereka.

    SUDUT PANDANG MAKNA HURUF “BA” MENURUT KONTEK ILMU  NAHWU : 
    Syeik Ibnu malik kitab Al fiayah membagi makna huruf  “BA menjadi beberapa makna :

    وَزِيْدَ وَالْظَّرْفِيَّةَ اسْتَبِنْ بِبَا  #وَفِي وَقَدْ يُبَيِّنَانِ الْسَّبَبَا

    Dan perjelas makna huruf  “Ba” dan “fi” dengan menjadikanya makna Zhorof , dan terkadang keduanya menjelaskan  “sababiyyah”

    بِالْبَا اسْتَعِنْ وَعَدِّ عَوِّضْ أَلْصِقِ  #وَمِثْلَ مَعْ وَمِنْ وَعَنْ بِهَا انْطِقِ

    Dengan Huruf  “BA” maka Mintalah bantuan, atau ta’diyah (pelantara objek kalimat),  iwad (pengganti), ilshaqiyah (sesuatu yg menempel), dan ucapkanlah dengan Huruf  “BA  yang terkadang kadang bermakna seperti Ma’a  (bersama), Min (dari), dan ‘An (tentang )

    Pada bait alfiah ini, kurang lebih ada sembilan makna huruf “Ba”

    • Zorofiyah (Pada, Didalam), contoh (( وإنكم لتمرون عليهم مصبحين وبالليل)  dan sesungguhnya mereka melintas atas mereka pada waktu subuh dan malam
    • Sebabiyah (Sebab, wasilah, pelantara), contoh ( فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا ) Maka sebab kezholiman dari orang 2 yahudi kami mengharamkan atas mereka sesuatu yang baik baikya yang pernah dihalalkan dan karena pentangan mereka dari jalan agama Allah 
    • Istianah, contoh  (كتبت بالقلم) Aku menulis dgn bantuan pena
    • Ta’diyah, contoh (( ذهب الله بنورهم )) Allah menghapus cahaya mereka
    • Iwadiyah, contoh ( أولئك الذين اشتروا الحياة الدنيا بالآخرة ) mereka adala orang2 yang membeli kehidupan dunia diganti dengan akhirat
    • Ilshoq, contoh (مررت بزيد) Aku berjalan bersamaan dengan dengan zaid
    • Binakna Ma’a (bersama), contoh ( بعتك الثوب بطرازه) Aku menjual baju kepada mu beserta model-nya
    • Bimkna Min (dari), contoh (( شربن بماء البحر )) Mereka minum dari air laut
    • Bimakna 'An (tentang), contoh ( سأل سائل بعذاب ) Telah bertanya org yg bertanya tentang azab

    MAKNA HURF “BA ” PADA SHOLAWAT NARIYAH 
         Makna “Ba” pada sholawat ini cendrung bermakna “sababiyah”, yakni makna yang memiliki arti “ sabab,  pelantara atau wasilah (Tawasul).  Al hasil, kandungan shalawat nariyyah adalah rangkaian kalimat TAWASUL atau Wasilah  kepada Allah SAW melalui pelantara nabi SAW.