Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
by infopenyakit.comNamun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.
Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
- Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
- Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
- Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam
- Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala
- Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.
Catatan Penting :
Menurut Ust. Miftah Hudaya (penterjemah Alqonuun fithib). Darah memiliki sifat panas basah atau yang dikenal dengan sebutan Damawiyyah dalam Alqunuun fithib (Ibnu Sina), yaitu sebuah Unsur zat atau komponen yang berifat panas yang mengandung basah yang terdapat dalam darah. Dalam hal yang sama pernah juga dikatakan oleh Al harist dan ibnu qoyyim aljauziyah didalam kitab Tibunnbawi.
Ringkas Tentang Hipotensi dan Hipertensi Menurut Ibnu Sina
Orang yang terkena hipotensi atau darah rendah berarti komponen zat panas basah(Damawiyyah) dalam darahnya berkurang sehingga menyebabkan darah rendah (Hipotensi), yang demikian disebabkan dari asupan makanan yang mengandung zat dingin basah yg berlebih sehingga berpotensi menjadi penyebab darah rendah. Menurut Ibnu sina, ini dikenal dengan sebutan saudawiyyah yaitu zat yang mengandung unsur dingin kering yang sangat perpotensi menciptakan hipotensi.
Sedangkan orang yang terkena hipertensi atau darah tinggi, berarti komponen zat panas basah (Damawiyyah)mengalami peningkatan, yang demikian disebabkan dari asupan makanan yang mengadung komponen atau unsur panas yang mengandung basah atau damawiyyah yang berlebih, sehingga menjadi penyebab terjadinya darah tinggi (hipertensi).
Unsur Makanan Yang Berpontensi menyebabkan hipotensi :
- Jamur
- tempe tahu
- cuka
- kacang kacangan
- semua buah yang asam
- Dll
- Semua yang manis termasuk gula , coklat dan sebagainya
- Daging kambing domba(damawiyyah) tidak untuk daging sapi(saudawiyyah)
- durian
- cabai,(damawiyyah) tidak untuk lada(shurawiyyah)
- dan lain lain
Catatan kecil : Perbedaaan cabai dengan lada dilihat dari unsur yang terdapat didalamnya. cabai mengandung unsur panas basah (Damawiyyah), sedangkan lada mengandung unsur panas kering(shufrawiyyah) cabai berpotensi menambah luka pada lambung sedangkan lada dapat mengeringkan luka lambung padahal sama-sama pedas. hal ini bisa di uji-coba pada luka kulit luar dan rasakan perbedaanNYA, dan juga hati hati, jangan terlalu banyak mengkonsumsi lada berlebih karena bisa memperburuk kerja limpa dan jantung.
Semoga bermanfaat