Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fatihah 2a

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al Fatihah 2a

 Surat Al Fatihah 

 وَحَكَى أَبُو اللَّيْث السَّمَرْقَنْدِيّ أَنَّ نِصْفهَا نَزَلَ بِمَكَّة وَنِصْفهَا الْآخَر نَزَلَ بِالْمَدِينَةِ وَهُوَ غَرِيب جِدًّا نَقَلَهُ الْقُرْطُبِيّ عَنْهُ وَهِيَ سَبْع آيَات بِلَا خِلَاف وَقَالَ عَمْرو بْن عُبَيْد ثَمَان وَقَالَ حُسَيْن الْجُعْفِيّ سِتَّة وَهَذَانِ الْقَوْلَانِ شَاذَّانِ وَإِنَّمَا اِخْتَلَفُوا فِي الْبَسْمَلَة هَلْ هِيَ آيَة مُسْتَقِلَّة مِنْ أَوَّلهَا كَمَا هُوَ عِنْد جُمْهُور قُرَّاء الْكُوفَة وَقَوْل جَمَاعَة مِنْ الصَّحَابَة وَالتَّابِعِينَ وَخَلْق مِنْ الْخَلَف أَوْ بَعْض آيَة أَوْ لَا تُعَدّ مِنْ أَوَّلهَا بِالْكُلِّيَّةِ كَمَا هُوَ قَوْل أَهْل الْمَدِينَة مِنْ الْقُرَّاء وَالْفُقَهَاء ؟ عَلَى ثَلَاثَة أَقْوَال كَمَا سَيَأْتِي تَقْرِيرهَا فِي مَوْضِعه إِنْ شَاءَ اللَّه تَعَالَى وَبِهِ الثِّقَة . قَالُوا وَكَلِمَاتهَا خَمْس وَعِشْرُونَ كَلِمَة وَحُرُوفهَا مِائَة وَثَلَاثَة عَشَر حَرْفًا .


PENDAPAT KONTROVERSIAL TENTANG BASMALAH 

Abulaits Assamarqandi menghikayatkan: "Bahwa sebagian ayat dalam surat Al fatihah turun di Makkah dan sebagianya lagi turun di Madinah. ini adalah "hadits gharib" . Imam Al qurthuby menukil dari ucapannya : "Al fatihah tujuh ayat tanpa perbedaan pendapat" . Sedangkan Imam Umar bin Ubaid tsaman, dan Imam hasan al zu'fy berkata : Al fatihah  terdiri enam ayat. 

Kedua pendapat ini sangat diragukan, karena tidak sedikit ulama yg berbeda pendapat prihal kalimat Basmalah. "Apakah Basmalah termasuk ayat dalam surat alfatihah ? Sebagaimana yang di jelaskan oleh Jumhur ahli qiraat orang2 kufi,  qaul para sahabat, dan taabiin  atau sebaliknya. sebagaimana qoul ahli qiraat madinah dan ahli fiqih.  Insyaallah  akan datang  penjelasan 3 menetapan  ulama terpecaya tentang perkara ini.

Mereka berkata : "Dalam Al fatihah ada 25 kalimat dan 113 huruf" 

 قَالَ الْبُخَارِيّ فِي أَوَّل كِتَاب التَّفْسِير وَسُمِّيَتْ أُمّ الْكِتَاب لِأَنَّهُ يُبْدَأ بِكِتَابَتِهَا فِي الْمَصَاحِف وَيُبْدَأ بِقِرَاءَتِهَا فِي الصَّلَاة وَقِيلَ إِنَّمَا سُمِّيَتْ بِذَلِكَ لِرُجُوعِ مَعَانِي الْقُرْآن كُلّه إِلَى مَا تَضَمَّنَتْهُ . قَالَ اِبْن جَرِير : وَالْعَرَب تُسَمِّي كُلّ جَامِع أَمْر أَوْ مُقَدِّم لِأَمْرٍ إِذَا كَانَتْ لَهُ تَوَابِع تَتْبَعهُ هُوَ لَهَا إِمَام جَامِع -


Pada Awal kitab tafsirnya, Imam Bukhary berkata : "Al fatihah di sebut Umul kitab karena al fatihah di awal pd setiap penulisanya dlm mashaf al quran dan dimulai bacaan al fatihah pada setiap shalat. Sebagian pendapat mengatakan : " Al fatihah dinamakan demikian karena alfatihah tempat kembalinya makna2 Al quran secara keseluruhan hingga apa yang terkandung di dalamnya.

Berkata Imam Ibnu Jariir : "
“Bangsa Arab menamai pada semua yang mengumpulkan perkara, atau yang mendahului perkara; ‘Umm ’, jika imam jami' tersebut memiliki pengikut yang mengikuti.


 أُمًّا فَتَقُول لِلْجِلْدَةِ الَّتِي تَجْمَع الدِّمَاغ أُمّ الرَّأْس وَيُسَمُّونَ لِوَاء الْجَيْش وَرَايَتهمْ الَّتِي يَجْتَمِعُونَ تَحْتهَا أُمًّا 
وَاسْتَشْهَدَ بِقَوْلِ ذِي الرُّمَّة :

عَلَى رَأْسه أُمّ لَنَا نَقْتَدِي بِهَا
جِمَاع أُمُور لَيْسَ نَعْصِي لَهَا أَمْرًا

يَعْنِي الرُّمْح -

Adapun "Umm, kamu bisa mengatakan ‘Ummarrasi (أمّ الرأس)’ pada kulit yang membungkus kepala. Mereka juga mengistilahkan ‘Umma (أُمًّا)’ pada panji dan bendera yang berguna mengumpulkan pasukan.” Dalam berhujjah ini Ibnu Jarir mengambil rujukan pada ucapan Dzirrimmah:

Di atas kepalanya berkibar Umm untuk kami ikuti  (#)  Pemersatu yang takkan kami selisihi
_____________________________

Terjemah Tafsir Ibnu Katsir 
Oleh Aa Miftah Hudaya
www.bismillahku.blogspot.com
Email : miftahhudaya@ymail.com