Bab Shalat Fathul muin 9(Terjemah Indonesia)

Bab Shalat Fathul muin 9(Terjemah Indonesia)

بسم الله الرحمن الرحيم
Bab Shalat kitab Fathul muin
Translated by Aa. Miftah Hudaya
www.bismillahku.blogspot.com




ولو يسيرا - فحينئذ ينجس. لا سرطان وضفدع فينجس بهما، خلافا لجمع، ولا بميتة كان نشؤها من الماء كالعلق، ولو طرح فيه ميتة من ذلك نجس، وإن كان الطارح غير مكلف، ولا أثر لطرح الحي مطلقا





  Penjelasan Bangkai Yang Muncul Dari Air

meskipun mudah. maka bernajis air tersebut pada saat itu. Dan bukan karena bangkai kepiting dan katak, maka air bernajis sebab keduanya secara kontroversi. Dan bukan karena bangkai yang muncul dari air, seperti lintah meskipun jatuh kedalam air dari najis itu, meskipun yang melempar itu orang yang belum Mukallaf (aqil baligh) dan tidak ada bekas karena kejatuhan yang hidup (secara muthlaq)





واختار كثيرون من أئمتنا مذهب مالك: أن الماء لا ينجس مطلقا إلا بالتغير، والجاري كراكد وفي القديم: لا ينجس قليله بلا تغير، وهو مذهب مالك. قال في المجموع: سواء كانت النجاسة مائعة أو جامدة. والماء القليل إذا تنجس يطهر ببلوغه قلتين - ولو بماء متنجس - حيث لا تغير به، والكثير يطهر بزوال تغيره بنفسه أو بماء زيد عليه أو نقص عنه وكان الباقي كثيرا.





  Pendapat Madzhab Maliki Tentang Air Bernajis Dan Tidak

Telah memilih mayoritas ulama-ulama kami dari madzhab maliki : “Bahwasanya air tidak bernajis secara muthlaq, kecuali di sebabkan karena alterasi (perubahan) dan air yang sedikit tidak bernajis tanpa disebabkan perubahan. (yang demikian adalah madzhab imam maliki) yang telah berkomentar didalam himpunan kitabnya.

Sama saja, baik najis yang berbentuk cair ataupun yang padat. Air yang sedikit apabila ia bernajis maka bisa menjadi suci apabila mencapai dua qulah, meskipun dipenuhi dengan air yang bernajis. sekira-kira tidak berubah karenanya. Sedangkan air yang banyak menjadi suci karena hilang perubahan pada zat-nya. Atau air yang ditambah dan dikurangi, dan sisa-nya air tersebut ber-kapasitas banyak.





و) ثانيها: (جري ماء على عضو) مغسول، فلا يكفي أن يمسه الماء بلا جريان لانه لا يسمى غسلا. (و) ثالثها: (أن لا يكون عليه) أي على العضو (مغير للماء تغيرا ضارا) كزعفران وصندل، خلافا لجمع. (و) رابعها: (أن لا يكون على العضو حائل) بين الماء والمغسول، (كنورة) وشمع ودهن جامد وعين حبر وحناء، بخلاف دهن جار أي مائع - وإن لم يثبت الماء عليه - وأثر حبر وحناء.




  Penjelasan Lanjutan Syarat Sah Wudhu

Syarat yang kedua : menjalankan air di atas anggota tubuh yang dibasuh. maka tidak cukup hanya menyentuhkan air tanpa men-jalankannya. karena yang denikian bukan dinamakan "basuhan"

Syarat yang ketiga : “Tidak boleh ada sesuatu yang dapat merubah air dengan alterasi yang dapat merusak air . seperti minyak ja'faran dan minyak shondal (hal ini berbeda dengan pendapat ulama mayoritas.)

Syarat yang ke-empat : Tidak ada sesuatu yang menghalangi anggota badan.(antara air dan yang di basuh) seperti kapur, lilin, minyak yang berbentuk padat, tinta, dan pacar (kutek) berbeda dengan minyak yang berbentuk cairapabila air tidak tetap di-atasnya. atau warna tinta dan kutek




Fathul muin Bab Shalat  1 2 3 4  5 6 7 8 9 10                                                 Kembali