Bab Shalat Fathul muin 8 (Terjemah Indonesia)

Bab Shalat Fathul muin 8 (Terjemah Indonesia)

بسم الله الرحمن الرحيم
Bab Shalat kitab Fathul muin
Translated by Aa. Miftah Hudaya
www.bismillahku.blogspot.com






(أو بنجس) وأن قل التغير. (ولو كان) الماء (كثيرا) أي قلتين أو أكثر في صورتي التغيير بالطاهر والنجس. والقلتان بالوزن: خمسمائة رطل بغدادي تقريبا، وبالمساحة في المربع: ذراع وربع طولا وعرضا وعمقا، بذراع اليد المعتدلة.





  Penjelasan Tentang Ukuran Dua Qulah Menurut Ulama

atau najis sekalipun sedikit perubahannya, dan sekalipun kapasitas air itu banyak. Tepatnya, dua qulah atau lebih pada 2 analisa perubahan air yang suci (bersih) dan yang bernajis.

         Adapun ukuran dua qulah dengan wadah air : "Berkisar 500 kati bahgdad secara taqrib. dan dengan ukuran persegi : "sekitar ukuran panjang lengan, 4 persegi panjang, luas, dan kedalamannya dengan lengan tangan yang seimbang.





وفي المدور: ذراع من سائر الجوانب بذراع الآدمي، وذراعان عمقا بذراع النجار، وهو ذراع وربع. ولا تنجس قلتا ماء ولو احتمالا، كأن شك في ماء أبلغهما أم لا، وإن تيقنت قلته قبل بملاقاة نجس ما لم يتغير به، وإن استهلكت النجاسة فيه. ولا يجب التباعد من نجس في ماء كثير. ولو بال في البحر مثلا فارتفعت منه رغوة فهي نجسة إن تحقق أنها من عين النجاسة، أو من المتغير أحد أوصافه بها، وإلا فلا.






  Penjelasan Tentang Ukuran Perimeter (lingkaran) Kolam

         Perimeter kolam : "melalui lengan tangan dari semua sisi dengan menggunakan lengan tangan manusia, dan dua sikut pada ke-dalamnya dengan lengan tukang kayu yaitu dengan lengan tangan dan pengukuran square (persegi).

Tidak dianggap bernajis kapasitas air yg mencapai dua qulah, walaupun hanya secara estimasi. Seperti seseorang yang ragu pada air yang kapasitasnya lebih dari dua kulah atau tidak. dan sekalipun diyakini sedikitnya air sebelum bertemu dengan najis selama tidak mengalami perubahan, dan sekalipun rusaknya najis didalam air tersebut.

  Penjelasan Tentang Ukuran Air bernajis Dan Tidak

         Dan tidak wajib menjauhkan najis pada air yang banyak. Misalkan, seorang yang buang air kecil kedalam air laut kemudian terangkatlah busa dari air seni tersebut, maka itu adalah "najis" jika nampak bentuk najisnya atau jika terjadi alterasi-air dari sifat-sifatnya. Kalau seandainya tidak, maka air itu tidak bernajis





ولو طرحت فيه بعرة، فوقعت من أجل الطرح قطرة على شئ لم تنجسه، وينجس قليل الماء - وهو ما دون القلتين - حيث لم يكن واردا بوصول نجس إليه يرى بالبصر المعتدل، غير معفو عنه في الماء، ولو معفوا عنه في الصلاة، كغيره من رطب ومائع، وإن كثر. لا بوصول ميتة لا دم لجنسها سائل عند شق عضو منها، كعقرب ووزع، إلا إن تغير ما أصابته





Bahkan sekalipun air itu kejatuhan kotoran hewan, maka timbul tetesan yang di-sebab jatuhan tersebut, Maka tidak membuat air itu bernajis (karena kapasitas air mencapai dua qulah atau lebih).

  Penjelasan Tentang Hukum Air Yang Kurang Dari Dua Qulah

         Dan bernajis jika kapasitas air sedikit, yaitu kurang dari dua qulah, yang di perkirakan ia tidak datang bersama najis yang dapat dilihat oleh kasat mata yang seimbang. “yaitu najis yang tidak di maafkan yang masuk kedalam air, atau sekalipun najis ma'fu didalam shalat seperti yg lainya, baik najis yang basah atau yang berbentuk cair sekalipun kapasitas air itu banyak. Bukan karena datangnya bangkai yang tidak berdarah karena sejenis yang mencair ketika anggotanya badan terluka. Seperti bangkai kalajengking dan tokek. Terkecuali berubah atas apa yang menimpa-nya





Fathul muin Bab Shalat  1 2 3 4  5 6 7 8 9                                                       Kembali